Sabtu, 13 Juli 2013


Secarik Memori Masa Kecil.
 
Tempat ini, banyak menyimpan memori, pohon-pohonnya, ambang pintu kelasnya, tempat parkir. Hmm sepertinya baru kemarin aku keluar menjadi alumni di SD ini, ya serasa baru kemarin.  Banyak gambaran yang ingin aku sampaikan, sangat banyak. Kendalaku, aku hanya tidak tahu harus memulai darimana. Satu yang masih jelas ku ingat sampai sekarang, di tempat inilah aku pertama kali mengerti bahwa ada satu teman yang memberikan perhatian lebih padaku. Satu teman, yang menurutku tidak begitu menarik perhatian, namun justru memiliki kesan istimewa di hatiku. Satu teman yang tidak begitu terkenal saat kami masih sama2 duduk di bangku SD, namun justru dari dialah aku mengenal perasaan lain diluar keluarga. Perasaan yang dulunya tidak begitu aku hiraukan, namun belakangan ini baru aku paham bahwa perasaan itu namanya Suka. Hal lumrah yang pasti dialami oleh semua keturunan Adam.
Saat itu mungkin aku terlalu kecil untuk bisa bersikap, terlalu bingung untuk mengambil keputusan, aku yang tidak terlalu paham, hanya bilang iya saat dia menawarkan suatu ikatan yang disebut dengan pacaran. Saat  itu aku tidak tahu apa maksudnya, namun tak lama setelah itu aku baru paham, bahwa ikatan itulah yang menjadikan aku teman istimewa bagi dirinya. Senang rasanya, karena aku merasa menjadi orang yang penting bagi orang lain, senang karena merasa keberadaanku istimewaa baginya. Setelah sekian tahun belajar di tempat itu, dari dialah aku merasa keberadaanku sungguh dihargai di SD tersebut. Dia mengutarakan perasaan yang membuatku bisa melupakan perlakuan teman2ku yang sering membuatku trauma untuk sekedar berada disekolah. Perasaan yang dikatakan olehnya dengan sangat polos, namun hingga detik ini justru masih membekas.
Harus aku akui, dia orang pertama yang dengan berani mengatakan hal itu padaku, dan itu sangat berkesan sampai sekarang. Benar apa yang dikatakan banyak orang, bahwa perempuan tidak akan bisa melupakan laki-laki pertama yang berani mengatakan suka pada dirinya. Namun keberjalanan waktu dan pendewasaan diri memang terkadang bisa merubah apa yang menjadi prinsip manusia, sedikit aku bisa melupakannya setelah kami berbeda sekolah selama tiga tahun. Nyaris tak ada lg hal yg istimewa saat aku kembali bertemu dengannya di satu SMA yang sama. Entah bohong atau tidak, justru setelah menjadi mahasiswalah aku baru mengetahui bahwa dia masih menyimpan perasaan yang sama kepadaku, perasaan yang sama seperti yang dia utarakan padaku saat kami masih sama2 belajar di sekolah dasar.
Namun belakangan sikapnya terasa dingin, jauh lebih dingin dari yang pernah ku tahu. Sejak ada berita yang hampir merusak pertemanan kami, sikapnya sungguh berubah. Berita yang memojokannya, sekaligus merendahkan nama baikku. Sedikit demi sedikit dia menjauh, walaupun dalam hatiku sedikitpun aku tidak pernah percaya bahwa dia seperti yang dikatakan dalam berita itu. Sikapnyalah yang aku sesalkan, dia menjauhiku karena kesalahan yang tidak aku lakukan.
Seandainya dia sadar, bahwa aku selama ini juga memiliki perasaan yang sama seperti yang dia rasakan.

Just For ALLAH SWT

Kamis, 08 November 2012
Hidup itu selalu menyenangkan jika kita syukuri, tak ada yang sia2 apa yang telah diciptakan olehNya.
Sungguh, bahka  sebenarnya hal pertama yang akan selaku aku syukuri adalah kehidupan. He'em, Allah memberi aku kesempatan hidup saat para dokter yang membantu kelahiranmu sudah berkeputusan untuk mengalahkan aku.
Dan hal itu tak pernah berhenti aku syukuri.
Sekarang, nyaris 20 tahun sejak kelahiranku, aku masih bertahan ditengah kehidupan bumi. Suatu keajaiban, bahkan keluargaku sendiri terkadang tak percaya bahwa aku masih hidup sejak kejadian 20 tahun yang lalu. . .
Hihihihihi, aku tak tahu juga harus menjawab apa, hanya saja aku merasa adalah Kasih sayang dan kemurahanNya lah aku bisa ada hingga sekarang. Aku banyak berhutang padaNya. Dan hal itu tak akan pernah bisa ku balas.

Lalu yang kedua, adalah aku dilahirkan dalam keadaan Islam, ditengah keluarga Islam, dan juga di negara Islam. Bagaimana aku bisa mengenalnya jika diriku bukan Muslim? bagaimana pula aku bisa mensyukuriNya jika aku tidak berTuhankan padaNya.

Aku senang bisa memiliki Dia sebagai penjagaku, sebagai pemeliharaku, sebagai pemegang kendali hidupku, dan sebagai pemegang hidup dan matiku.

Dia yang menjadi sandaran segala keluh kesahku, dan menjadi penenang saat tak ada seorangpun yang bisa diajak berbagi. Dia sungguh Maha Pemurah. Saat orang tuaku, Ayah Adam dan Ibunda Hawa dulu melakukan kesalahan, Dia masih berkenanan memaafkan kesalahan mereka, bahkan orang tuaku diberi wewenang untuk menjadi Khalifah di bumi. Bayangkan, adakah Dzat yang sedemikian Pemaaf dan Pemurah yang masih mempercayakan bumi untuk dipimpin oleh manusia yg pernah melanggar aturanNya?. .  Walaupun jga aku sadari, sejak turun kebumi banyak sekali saudara-saudaraku yang menjadi liar dan melakukan kerusakan di bumi, tak terkecuali aku.

Tapi kasih sayangNya tetaplah abadi, Dia masih berkenan membentangkan alam bumi untuk tetap dikelola oleh keturunan ayah dan ibuku.

Dia tak hentinya memberikan kemurahan pada manusia melalui banyak kenikmatan yang diperoleh manusia, sejak zaman Ayahku dulu, hingga detik ini. Hanya sedikit orang yang mensyukuriya, aku sendiri kadang sering nakal dan mengabaikanNya. Hanya yang selalu ku syukuri pula, Dia selalu berkenan memberikan aku peringatan setiap kali aku melakukan kesalahan.

Memang belum ada yang pernah melihat wujudNya, bahkan kekasihNya sendiri, manusia yang bernama Nabi Muhammad Saw, juga tak mampu melihat wujudNya secara sempurna, tapi Dia selalu berkata bahwa Dia dekat dengan para manusia, Dia mengenal setiap pribadi manusia melebihi manusia itu mengenal dirinya sendiri.

Dia ciptakan banyak manusia yang juga sebenarnya masih ada hubungan darah agar manusia tak  pernah kesepian dan saling mengenal satu sama lai. Adakah Dzat yang sedemikian Pemurahnya...

Dia tak mengharapkan apapun dari para hambaNya, KetulusanNya dalam memberi kehidupan di Bumi ini, tak akan ada yang bisa membantahnya. . .


Nilai Kebenaran

Sabtu, 23 Juni 2012

Jika kita bisa berkata jujur, jangan ragu untuk mengungkapkan kebenaran. kebenrana selalu bernilai mulia, walaupun terkadang ada perasaan pahuit yang mengiringi penyampaianya. Setiap orang akan selalu menghargai kebenaran. Menghargainya lebih dari seseorang saat melakukan kebaikan. Kebenaran terkadang lebih bernilai 10 x dibandingkan kebaikan.Kebaikan terkadang tersembunyi dalam kebohongan, namun kebenaran tak memiliki lapisan apapun yang mampu menutupinya. Kebaikan terkadang hanya berlangsung dalam waktu yang bisa ditentukan, namun kebenaran akan tetap ada sampai akhir zaman.
Nurani pasti akan memberontak saat kita berbicara bohong, namun nurani tetap akan merestui saat kebenaran yang terucap dari lisan kita.
Tuhan dan para Nabi tak pernah malu mengungkapkan semua kebenaran yang ada. Para nabi dan orang-orang ternama yang hingga saat ini nama mereka terkenang dengan tinta emas dalam sejarah, tak pernah takut dalam menyampaikan kebenaran yang ada disemesta ini. Sungguh, Rasulullah SAW, rela mengalami penyiksaan dan intimidasi dari masyarakatnya sendiri demi menyampaikan kebenaran agama yang beliau bawa. Nicolas Copernicus rela dipenjara oleh pihak gereja, demi mempertahankan pendapatnya bahwa bumi berbentuk bulat. Galilio Galilie rela dihukum mati demi mempertahankan kebenaran bahwa matahari adalah pusat tata surya di semesta ini. Mereka memang mendapatkan penolakan pada masanya, namun saat ini hingga akhir zaman nanti, nama mereka akan selalu dikenang dunia berkat kebenaran yang telah mereka sampaikan. Melalui kebenaran kita bisa membukan hal baru ya ng sebelumnya belum pernah kita bayangkan. Nilai dari kebaikan hanya akan terbalaskan dengan kebaikan yang mungkin sama, namun kebenaran selalu memiliki skenario hasil yang menakjubkan.

Untuk apa mempertahankan ego jika hal tersebut hanya akan menyebabkan kita terjauh dari sejatinya diri kita. Ego hanya akan membuat kita seolah menjadi pribadi yang lain dari diri kita yang sebenarnya.
Ego menutupi kebenaran dan memperjelas keburukan. Tanpa ada niat menggurui, penulis berusaha untuk mengajak pembaca budiman blog ini, untuk sedikit demi sedikit melapangkan hati kita untuk menerima dan menyampaikan kebenaran, seperti apapun bentuknya.

Talking To The Moon

Kamis, 12 April 2012
Terlihat kembali sinarmu kawan..
kesejukan selalu ku rasakan saat ku melihat sosok bundarmu
selalu ada memori lama muncul setiap kali melihat sinar redupmu
memang redup, dan tak sekuat matahari, namun dengan sinarmu kutemukan setiap serpihan dari ingatanku dulu yang selalu ku rangkai dibawah terpaan sinarmu. memoriku saat aku masih dalam perjuangan keluar dari SMA, saat aku masih berjuang dengan harapan mampu menempati universitas yang saat ini telah berhasil ku duduki.
Kawan, kala itu, setiap mimpiku ku rangkai dibawah sinar terangmu, kala itu kawan.. ku ceritakan semua cita-citaku padamu, karena ku rasa hanya kau yang bisa mendengar dan mengamini apa yang ku ucapkan, walau sebatas dalam diammu.
Kawan, sejak saat itu ku mulai senang jika memandang dirimu. . ., senang bila melihat terbitmu di kaki langit timur setiap senja datang.
kawan, telah banyak hal yang kau saksikan atas diriku, ingatkah kau ?
kala itu, diatas atap rumah, tempat favoritku untuk bercengkrama denganmu, kau saksikan aku menangis karena aku gagal pmdk, hanya kau yang menemaniku kawand, walau kau hanya diam, namun kau mampu berikan ketenangan hanya melalui sinar redupmu,
ingatkah kawan,. kala itu diatap genteng rumah, sering ku utarakan padamu, bagaimana aku benar-benar tertarik untuk menjadi seorang dosen, atau paling tidak menjadi peneliti. Suatu mimpi yang terlalu sederhana dimata orang, namun justru besar bagi diriku,
kawand. . . kini, aku telah berhasil sampai di kota Solo, dan menjadi mahasiswa di universitas yang ku inginkan. Berhasil menduduki bangku dijurusan yang walaupun bukan keinginanku, namun q mencoba untuk menyukainya.,,
Kawan, malam ini kulihat sosokmu kembali terlihat dilangit kota Solo, sosokmu yang sama persis saat kulihat pada saat aku masih belum memiliki status mahasiswa, Bulan yang sama, yang kulihat ditempat yang berbeda.
Aku terharu kawan,, karena betapa menyadari bahwa ribuan tahun yang lalu, tubuhmu pernah terbelah oleh tangan suci Rasullullah SAW. Terharu, saat menyadari bahwa kala itu kau juga ikut menyinari perjalanan hijrah Rasulullah bersama sahabat dimalam yang gelap.
Setiap serpihan yang memori itu muncul setiap aku melihat sosok bundarmu. Bukan kenangan mengenai laki-laki yang sering diungkapkan perempuan muda masa kini. Namun.. kenangan mengenai desa tempat aku tumbuh dewasa, mengenai atap rumah yang selalu menjadi tempat kita bercengkrama, aroma angin malam yang menjadi selingan ditengah cerita kita, dan cerita mengenai setiap orang yang pernah kukatan padamu, Saroful yang benar-benar menyakitkan hati, Govar yang sering bercerita dengan bahasa yang terkadang berlebihan dan sulit dicerna, Helmy yang ceria namun kadang konyol, Ayu yang cuek namun tetap menyenangkan, dan Alm Heru, kawanku yang telah kembali ke pangkuan Allah SWT. Semoga kau juga meneranginya di surga sana.
Setiap waktu dimana aku dapat melihat dirimu kembali, bagiku sungguh berharga. Karena dengan melihatmu muncul, seakan aku mampu melihat diriku yang dulu, kau, dengan sinar lembutmu, mampu menjadi penenang bagi siapapun yang membutukan kehangatan seorang temann.
Terimakasih kawan, telah menjadi inspirasi untuk tulisanku kali ini,


Kaca

Rabu, 04 April 2012
Kaca

dadi manungsa/

(menjadi manusia)

kang iso niru / watake kaca

(yang bisa meniru sifat dari kaca)

kang iso tiniru / marang wong liya

(yang bisa ditiru oleh sesama)

kaca / ora gelem / ngomong eleke manungsa

(kaca, tak mau menunjukan kejelekan manusia)

kaca / ora iso / ngumbar apes bejane sira

(kaca, tak mau menceritakan keburukan sesama)

kaca / ora bakal / ngujar barang ala

(kaca tak akan bicara hal-hal yang sia-sia)

ananging /..

(tapi)

kaca / tansah nyimpen

(kaca selalu menyimpan)

rasa atine / wong liya

(perasaan hati manusia)

kaca / tansah ngomong / apa kang ana

(kaca selalu mengatakan apa adanya)

umpama kaca / ana ing sajroning jiwane sira

(jika kaca ada dalam hati setiap manusia)

ora / kelakon ana

(tidak akan pernah ada)

jumantara / dadi buwana,

(langit menjadi bumi)

buwana / dadi jumantara

( bumi menjadi langit)
jumantara dadi buwana 

(langit menjadi bumi)

Dening : Kartika Rahmat Sari D

Belajar dari Cermin

Rabu, 28 Maret 2012

Cermin, mungkin bagi sebagian orang tak lebih dari benda untuk berkaca dan menyesuaikan penampilan, cermin taqk lebih dari benda pemantul bayangan yang umunya terpasang lekat dengan almari pakaian dalam kamar.
 Tak lebih dari itu,, Namun.

JIka kita mau merenung sejenak mengenai keberadaaan benda mati ini, kita akan menemukan suatu sifat yang bisa diambil dan diaplikasikan dalam keseharian kita. Jika mau merenung sedikit mengenai benda ini, akan kita gali sebuah sikap mulia yang saat ini mungkin telah banyak ditinggalkan manusia.

Cermin,, walaupun hanya sebuah benda mati, namun memiliki suatu kejujuran yang tinggi dari sosoknya, memiliki sifat yang bisa memegang amanah tanpa harus meragukannya.





Cermin selalu menerima siapa saja dan bagaimanapun bentuk dan keadaan orang yang berkaca didepannya, cermin tak pernah membedakan antara satu orang dengan yang lain, tak pernah memdiskriminasi antara yang berwajah rupawan maupun yang buruk rupa, cermin selalu menerima siapapun yang membutuhkannya tanpa memandangang rupa dan status sosial dari pihak yanga ada didepannya.




CErmin selalu memperlihatkan kejujuran disetiap waktunya, cermin tak pernah menipu wujud setiap orang yang ada didepannya. Jika rupawan tetap akak  diperlihatkan wujud yang rupawan, jika buruk pasti akan tetap diperlihatkan bayanagan wajah yang buruk. CErmin selalu menunjukan kejujuran kepada setiap orang yang berdiri didepannya. Jujur dan selalu menunjukan apa adanya. 0 persen rekayasa dan kebohongan








Cermin merupakan salah satu benda yang memiliki sifat paling bisa dipercaya, cermin tak akan menunjukan keburukan seseorang kepada orang lain. Tak akan menunjukan kecacatan satu orang kepada orang lainnya. Namun cermin selalu senantiasa menjaga setiap rahasia semua orang yang pernah berkaca padanya. Cermin memiliki sifat amanah yang tinggi dibandingkan dengan manusia di masa sekarang.


Adakah sifat sifat tersebut terdapat dalam diri manusia zaman sekarang, , , dimasa sekarang manusia justru menunjukan ketidakjujuran pada orang lain, penghianat dengan menunjukan keburukan orang lain kepada rekan rekannya,sengaja menunjukan sikap yang dibuat-buat dan tak bisa menjadi diri sendri guna mencari simpati dari pihak lain.
Cermin walau hanya seonggok kaca dan terbungkus kayu, namun memiliki kejujuran dan amanah yang mungkin saat ini telah menjadi barang mahal di era facebook saat ini.

Benarkah Bakat Anak Muda Mayoritas hanya Menari dan Menyanyi?? Agent of Change, Benarkah?

Sabtu, 17 Maret 2012
Sejak lahir seluruh manusia telah dibekali dengan bakat dan potensi dalam dirinya masing-masing. Dengan bakat itulah manusia bisa belajar berkembang dan mengembangkan segala hal yang ada dilingkungan sekitarnya. 
Menurut penulis, bakat dan potensi memiliki perbedaan yang mendasar, jika potensi merupakan kemampuan terpendam yang dimiliki setiap orang dan hanya  bisa terangkat kepermukaan jika ada suatu tindak lanjut khusus untuk mengembangkannya, namun bakat adalah kemampuan dasar yang memang ada sejak manusia tersebut lahir, sehingga bakat tersebut tetap bisa terlihat seiring dengan berkembangnya usia manusia tersebut.
Bericara mengenai bakat, tentu tak lepas dari subyek yang bersangkutan. Namun disini yang akan lebih banyak dibicarakan adalah manusia-manusia yang berusi produktif, khususnya para remaja dan anak muda.

Pemuda merupakan anggota masyarakat yang sangat berpotensi untuk membuat suatu perubahan dalam diri masyarakat yang bersangkutan. Dengan adanya bakat dan potensi yang terpendam dalam diri pemuda-pemuda tersebut, para pemuda bisa memberikan suatu gerakan yang progres bagi masyarakat luas. Bahkan pemuda sekarang digembar gemborkan sebagai bagiand dari Agent of change... Namun benarkan sebutan itu masih bisa diberikan pada pemuda zaman sekarang???

Jika melihat karakter anak muda saat ini, mungkin kurang pas jika dikatakan sebagai bagian dari Agent of Change, bisa dilihat dari realita saat ini, kemajuan tekhnologi dan komunikasi justru disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan norma dan nilai masyaraka, Perekamana dan pengunduhan video porno oleh siswa-siswa dengan seragam almamater mereka seolah menjadi hal biasa, membajakan jejaring sosial dengan tujuan menjatuhkan nama pihak tertentu dengan tulisan-tulisan yang tidak bermoral telah menjadi bagian dari budaya di Internet. Aksi anarkis dan pembunuhan hanya karena disebabkan oleh salah paham tulisan status yang terposting di facebok telah menjadi hal yang menjamur dimasyarakat saat ini. Harga diri seorang perempuan bisa ditukar dengan nilai rupiah, perkawinan muda menjadi tradisi dari masyarakat karena telah terdoktrin bahwa pendidikan bagi putra putri mereka tak lebih dari hal yang hanya menghabisakan uang semata tanpa adanya manfaat yang bisa didapat secara materiil. Narkoba menjadi tren terkini yang sangat digemari oleh seluruh kalangan dari bangku PT bahkan telah menjamah kehidupan anak SD.

Lalu inikah yang bisa dikatakan sebagai kontribusi dari Agent of Change itu sendiri???? 

Memang jika dilihat tak seluruhnya hal tersebut merupakan kesalahan dari anak muda yang bersangkutan, pengaruh lingkungan dan pendidikan moral dari orang tua juga sangat menentukan perkembangan dari anak muda itu sendiri. Remaja dan Pemuda hanyalah sosok yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap segala hal baru yang ada dilingkungannya, tak terkecuali rasa ingin tahu mengenai Narkoba, Seks Bebas dan Video Porno. Telah menjadi fakta umum bahwa pengawasan dan pendidikan moral dari orang tua, kepedulian sosial dari masyarakat juga pengaruh dari lingkunganpun juga memiliki pengaruh besar tentang perkembangan karakter pemuda saat ini. Pendidikan formal disekolah hanyalah sebatas mensosialisasikan norma dan nilai yang berkembang dalam masyarakat dan mentransfer ilmu pengetahuan bagi para siswanya. Namun perkembangan moral dari para genarasi muda ini paling banyak ditentukan dari lingkungan primernya.
Tapi realitanya saat ini. justru banyak orang tua yang lebih bangga putranya menjadi bagian dari dunia entertainment. Banyak orang tua yang menjuruskan putra putrinya menjadi penyanyi dan artis dadakan melalui banyak acara program pencarian bakat yang saat ini banyak digelar oleh stasiun tivi swasta. Mereka lebih bangga jika anaknya tampil ditelevisi dengan menenteng gitar ditangan dan bernyanyi dihadapan banyak orang, lebih bangga anaknya menjadi artis yang terkenal secara instan ditengah banyaknya saat ini artis yang namanya telah menjamur di negeri Indonesia. Mereka lebih bahagia jika putra putrinya tampil dengan pakaian yang kadang tak pantas disebut dengan busana dan menari didepan banyak orang. Mereka lebih memilih putra putrinya menjadi penghibur dilayar kaca daripada melakukan suatu hal yang berguna bagi pengabdian di masyarakat. Mereka memilih agar anak-anaknya terkenal secara mendadak daripada menjadi pemuda yang berkontribusi besar bagi masyarakatnya, atau setidaknya menjadi pemuda yang mampu berperan aktif dimasyarakatnya dan mampu memperbaiki kehidupan masyarakat Indonesia yang saat ini belum banyak perubahan yang terlihat. 

Tanpa disadari saat ini di Indonesia telah banyak artis yang memiliki nama besar, yang juga pandai menyanyi dan menari, terlalu banyak grup-grup band musik yang membanjiri ranah hiburan di tanah air. Terlalu banyak hingga menjadi benar-benar membosankan. Lantas tak adakah inovasi baru dari para pemuda Indonesia selain hanya menjadi seorang penari dan penyanyi yang justru tak memiliki kontribusi sedikitpun bagi masyarakat Indonesia. Banyak contoh yang menunjukan bahwa artis yang terkenal secara mendadak, ketenaran mereka tak akan bertahan lama seperti dengan harapan mereka. Namun jika mereka mampu menjadi pihak yang berperan dalam memperbaiki, atau paling tidak berperan positif dalam masyarakatnya, nama mereka akan selalu di ingat oleh banyak orang, jika dibandingkan menjadi bintang layar kaca yang mungkin nama besarnya tak bertahan lama.

Negeri ini tak lagi membutuhkan artis-artis muda baru hanya untuk memenuhi layar kaca dengan penampilan mereka, tanpa memberikan kontribusi apapun bagi lingkungannya, namun negeri ini membutuhkan sosok yang benar-benar mampu menjadi Agent of Change bagi masyarakatnya. Agar Indonesia tak hanya dikenal sebagai negara yang memiliki pemuda yang hobi menyanyi dan menari. Pemuda adalah nyawa dari nama besar negara ini. Generasi inilah yang bisa mengangkat nama besar Indonesia agar lebih barmartabat di mata internasional.
Menjadi Agent of Change?? mungkin sebagian dari mereka merasa hanyalah kaum intelek yang bisa menjadi seperti itu. Seperti The Great Founding Father "Ir, Soekarno", Bung Hatta, Moh Yamin, Bung Tomo dan lain sebagainya, adalah tidak benar jika mereka memiliki pemikiran seperti itu, untuk mampu menjadi seorang yang bisa bermanfaat bagi lingkungannya, mereka tak harus memiliki IQ diatas 250, tak harus memiliki kecerdasan otak seperti Bung Karno, tak harus memiliki kepandaian seperti BJ.Habibie, tak harus mampu berorasi seperti Bung Tomo, dan tak harus memiliki gelar "MAHASISWA" disuatu perguruan tinggi ternama. Menjadi Agent of  Change cukup memiliki niat dan kemauan dari hati masing-masing pemuda, banyak tokoh-tokoh terkenal di planet ini, yang mampu menciptakan sejarah besar bagi peradaban di bumi ini. Thomas Alfa Edison, menjadi penemu lampu pijar tanpa harus menyelesaikan pendidikan dasarnya, beliau hadir sebagai tokoh penyumbang manfaat bagi masyarakat bumi justru dengan latar belakang pendidikan sed erhana dari ibunya sendiri. Albert Enstein, ilmuwan penemu atom, mampu mengukir prestasi ditingkat internasional, bahkan namanya hingga saat ini selalu dikenang oleh masyarakat dunia, Beliau mampu berkarya tanpa melalui pendidikan formal dalam hidupnya. Dan, Pemimpin agung umat muslim di dunia, Nabi Muhammad SAW, mampu menjadi pimpinan seluruh umat muslim dibumi tanpa harus memiliki latar belakang pendidikan sedikitpun dalam hidupnya, bahkan beliau menduduki peringkat pertama dari 100 jajaran orang yang memiliki pengaruh besar bagi peradaban dunia.

Apakah mereka semua terjun kedunia hiburan menjadi penyanyi dan penari????

Sudah saatnya menjadi sesuatu yang berbeda, menemukan inovasi baru untuk merubah pemuda Indonesia benar-benar menjadi Agent of Change bagi negeri ini.

BY : Kartika Rahmat Sari . D