Nilai Kebenaran

Sabtu, 23 Juni 2012

Jika kita bisa berkata jujur, jangan ragu untuk mengungkapkan kebenaran. kebenrana selalu bernilai mulia, walaupun terkadang ada perasaan pahuit yang mengiringi penyampaianya. Setiap orang akan selalu menghargai kebenaran. Menghargainya lebih dari seseorang saat melakukan kebaikan. Kebenaran terkadang lebih bernilai 10 x dibandingkan kebaikan.Kebaikan terkadang tersembunyi dalam kebohongan, namun kebenaran tak memiliki lapisan apapun yang mampu menutupinya. Kebaikan terkadang hanya berlangsung dalam waktu yang bisa ditentukan, namun kebenaran akan tetap ada sampai akhir zaman.
Nurani pasti akan memberontak saat kita berbicara bohong, namun nurani tetap akan merestui saat kebenaran yang terucap dari lisan kita.
Tuhan dan para Nabi tak pernah malu mengungkapkan semua kebenaran yang ada. Para nabi dan orang-orang ternama yang hingga saat ini nama mereka terkenang dengan tinta emas dalam sejarah, tak pernah takut dalam menyampaikan kebenaran yang ada disemesta ini. Sungguh, Rasulullah SAW, rela mengalami penyiksaan dan intimidasi dari masyarakatnya sendiri demi menyampaikan kebenaran agama yang beliau bawa. Nicolas Copernicus rela dipenjara oleh pihak gereja, demi mempertahankan pendapatnya bahwa bumi berbentuk bulat. Galilio Galilie rela dihukum mati demi mempertahankan kebenaran bahwa matahari adalah pusat tata surya di semesta ini. Mereka memang mendapatkan penolakan pada masanya, namun saat ini hingga akhir zaman nanti, nama mereka akan selalu dikenang dunia berkat kebenaran yang telah mereka sampaikan. Melalui kebenaran kita bisa membukan hal baru ya ng sebelumnya belum pernah kita bayangkan. Nilai dari kebaikan hanya akan terbalaskan dengan kebaikan yang mungkin sama, namun kebenaran selalu memiliki skenario hasil yang menakjubkan.

Untuk apa mempertahankan ego jika hal tersebut hanya akan menyebabkan kita terjauh dari sejatinya diri kita. Ego hanya akan membuat kita seolah menjadi pribadi yang lain dari diri kita yang sebenarnya.
Ego menutupi kebenaran dan memperjelas keburukan. Tanpa ada niat menggurui, penulis berusaha untuk mengajak pembaca budiman blog ini, untuk sedikit demi sedikit melapangkan hati kita untuk menerima dan menyampaikan kebenaran, seperti apapun bentuknya.